Jumat, 27 September 2013

Tangisanku

aku berdiri kokoh di dipinggiran kota-kota, dipelosok desa-desa..aku bertahan walaupun hujan lebat hingga banjir, walaupun gempa kuat meluluh lantahkan, aku berpijak diatas kebenaran haqiqi. berpegang kepada kekuatan abadi.
Suaraku lantang sampai tak ada satupun telinga yang terlewatkan untuk medengarkanku..aku bertahan berabad-abad hingga saat ini, tapi....................................
Sekarang aku menangis, karena aku rindu, aku cinta, bukan karena menderita.
Dulu kau sering mengunjungiku sekarang kemanakah dirimu???
Aku hanya dikunjungi orang tua dan anak-anak saja, kemanakah engkau?
dengan rasa hormat dan kasih sayangku aku memeluk orang tua dan anak-anak itu, tapi aku merasa kehilangan,..kemanakah engkau wahai pemuda wahai pemudi??
Aku adalah MASJID, aku memberi jaminan perlindungan Alloh Kepada engkau yang selalu merindukanku, tapi dimana engkau berada?
Ya...kemanakah para pemuda? saat shalat jama'ah jarang terlihat, apalagi pengajian dan kajian-kajian, yang terlihat dimasjid-masjid hanyalah anak-anak dan orang tua saja. ini adalah masalah besar dalam kehidupan agama Islam, karena tumpuan itu berada ditangan generasi muda dan kita menyadari bahwa Islam itu erat hubungannya dengan masjid, masjid tampat dimana kita bersujud kepada Alloh, tempat memperdalam ilmu agama, tempan sosialisasi umat Islam.
Seandainya kejadian ini terus berlanjut, maka keberadaan dan kekuatan umat ini akan sangat mengkhawatirkan.
Kemanakah engkau wahai pemuda Islam?

Kaitan antara shalat dan qurban

  قُلْ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى للَّهِ رَبّ ٱلْعَـٰلَمِينَ " Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hi...