Minggu, 06 April 2025

konsep rizqi

 konsep rizqi

يَقُولُ الشَّيْخُ مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحٍ الْعُثَيْمِينَ رَحِمَهُ اللَّهُ: الرِّزْقُ مَا يَنْتَفِعُ بِهِ الْإِنْسَانُ، وَهُوَ نَوْعَانِ: رِزْقٌ يَقُومُ بِهِ الْبَدَنُ (هُوَ الْأَكْلُ وَالشُّرْبُ وَاللِّبَاسُ وَالْمَسْكَنُ وَالْمَرْكُوبُ وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ) ، وَرِزْقٌ يَقُومُ بِهِ الدِّينُ (هُوَ الْعِلْمُ وَالْإِيمَانُ)

Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata: "Rezeki adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Rezeki itu ada dua jenis: Rezeki yang menopang tubuh (yaitu makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan hal-hal serupa).Rezeki yang menopang agama (yaitu ilmu dan keimanan)."

 

Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,

فَالرِّزْقُ الدُّنْيَوِيُّ يَحْصُلُ لِلْمُؤْمِنِ وَالْكَافِرِ، وَأَمَّا رِزْقُ الْقُلُوبِ مِنْ الْعِلْمِ وَالْإِيمَانِ، وَمَحَبَّةِ اللَّهِ وَخَشْيَتِهِ وَرَجَائِهِ، وَنَحْوِ ذَلِكَ، فَلَا يُعْطِيهَا إِلَّا مَنْ يُحِبُّ

“Adapun rezeki duniawi, maka didapatkan oleh orang mukmin dan orang kafir. Adapun rezeki bagi hati, berupa ilmu dan iman, cinta kepada Allah, takut dan berharap kepada-Nya, dan semacam itu, maka tidak Allah berikan kecuali kepada orang-orang yang Dia cintai.” (Tafsir As-Sa’di, hal. 95)

 

وَفِى السَّمَاۤءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ ۝٢٢

Di langit terdapat rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu. (Ad-Dzariyat 22)

dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu tentang proses penciptaan manusia, di dalamnya disebutkan,

ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ

“Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat, lalu ditiupkan padanya ruh, dan diperintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu rezeki, ajal, amal, dan kecelakaan atau kebahagiaannya.” (HR. Bukhari no. 6594 dan Muslim no. 2643)

 

إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ

“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan sampai dia menghabiskan semua jatah rezekinya. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mencari rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah, 8: 129 dan Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, 8: 166, hadis sahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866)



Kaitan antara shalat dan qurban

  قُلْ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى للَّهِ رَبّ ٱلْعَـٰلَمِينَ " Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hi...