﴿ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ﴾ [آل
عمران: 102]
“Wahai orang-orang yang
beriman bertakwalah kepada Alloh sebenar-benarnya takwa, dan janganlah
sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan memeluk agama Islam.”
hidup ini banyak godaan, bahkan godaan itu tidak pernah surut walaupun usia kita makin mendekati ajal, karena itu perhatikan 5 hal untuk menjaga agar kita tetap istiqomah dijalan Alloh SWT sampai Alloh SWT memanggil kita
1.
ilmu
2.
Masalah waktu
3.
sikap
4.
Pergaulan
5.
berjamaah
1 ilmu adalah cahaya dengan sebab ilmu kita bisa tahu mana benar mana
salah dengan jelas sehingga kita tidak
salah langkah dalam menjalani hidup
2. waktu adalah hal yang terpenting untuk dfiperhatikan karena kita
hidup diatas waktu itu, menyia-nyiakannya berarti menyia-nyiakan hidup yang
berarti kehidupan ini tidak berarti, jangan sampai kehilangan momentum karena
waktu yang panjang
أَلَمْ
يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ
مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ
عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ
Belumkah datang waktunya
bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk
hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada
mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang
yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa
yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di
antara mereka adalah orang-orang yang
fasik. {al hadid 16}
Untuk menjaga waktu maka
perhatikanlah shalat 5 waktu
وَالَّذِينَ
هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
dan orang-orang yang
memelihara sembahyangnya. {Al-Mu'minun 9}
dengan menjaga shalat,
maka insya alloh waktu kita akan terjaga dan kita tidak akan kehilangan
momentum untuk tetap mendekat kepada Alloh SWT
3 Jaga sikap, manusia
tidak hidup dalam satu keadaan, tapi akan selalu berubah-ubah, kadang suka
kadang duka, sedih dan bahagia kaya dan miskin, itu adalah kenyataan hidup yang
dijalani manusia seperti firman Alloh
إِن
يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُ وَتِلْكَ الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا
بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَاء
وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Jika kamu (pada perang
Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada perang Badar)
mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami
pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya
Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya
sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada.(^) Dan Allah tidak
menyukai orang-orang yang lalim, {Ali Imran 140}
Sikap yang benar ketika
menghadapi hidup akan menentukan langkah selanjutnya dalam menghadapi kehidupan
itu, sikap itu ada dua yaitu syukur dan sabar, syukur ketika mendapat anugrah
dan bersabar ketika mendapat musibah
عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ
إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر .
فكان خيرًا له
Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua
keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang
mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah
kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu
adalah kebaikan baginya” {HR Muslim}
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Iman itu terbagi
menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian (lainnya adalah)
syukur” Dinukil oleh imam Ibnul
Qayyim dalam kitab “’Uddatush shaabiriin” (hal.
88).
4 menjaga pergaulan juga
bagian penting dalam mempertahankan kekuatan aqidah islam kita
المرء على
دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya
kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya.” (HR. Ahmad).
Dalam hal ini imam
ghazali berkata :
من جلس مع الأغنياء زاده الله حب الدنيا والرغبة فيها.
1. Barangsiapa yang duduk bersama orang-orang kaya, Allah akan menambahkan cinta kepada dunia & semangat untuk mendapatkan dunia.
1. Barangsiapa yang duduk bersama orang-orang kaya, Allah akan menambahkan cinta kepada dunia & semangat untuk mendapatkan dunia.
ومن جلس مع الفقراء زاده الله الشكر والرضا بقسمة الله
تعالى
2. Barangsiapa yang duduk bersama orang-orang miskin, Allah akan menambahkan perasaan syukur & redha atas pemberian Allah.
2. Barangsiapa yang duduk bersama orang-orang miskin, Allah akan menambahkan perasaan syukur & redha atas pemberian Allah.
ومن جلس مع السلطان زاده الله الكبر وقساوة القلب
3. Barangsiapa yang duduk dengan para pemimpin/raja, Allah akan menambahkan perasaan sombong & kerasnya hati.
3. Barangsiapa yang duduk dengan para pemimpin/raja, Allah akan menambahkan perasaan sombong & kerasnya hati.
ومن جلس مع النساء زاده الله الجهل والشهوه
4. Barangsiapa yang duduk dengan lawan jenis, Allah akan menambahkan kebodohan & syahwat.
4. Barangsiapa yang duduk dengan lawan jenis, Allah akan menambahkan kebodohan & syahwat.
ومن جلس مع الصبيان زاده الله اللهو والمزاح
5. Barangsiapa yang duduk dengan anak-anak kecil, Allah akan
menambahkan lalai & gurau senda.
ومن جلس مع الفساق زاده الله الجرأة على الذنوب والمعاصي
والإقدام عليها،والتسويف في التوبة
6. Barangsiapa yang duduk dengan orang-orang fasik, Allah akan
menambahkan berani berbuat dosa & kemaksiatan serta mendorongkan diri untuk
berbuat maksiat kemudian menunda-nunda akan taubat.
ومن جلس مع الصالحين زاده الله الرغبة في الطاعات
7. Barangsiapa yang duduk dengan orang-orang soleh, Allah akan
menambahkan perasaan cinta kepada amalan-amalan ketaatan.
ومن جلس مع العلماء زاده العلم والورع
8. Barangsiapa yang duduk dengan para ulama', Allah akan
menambahkan ilmu & perasaan tidak cintakan dunia.
( Hujjatul Islam wabarakatul anam AlGhazali dalam
tanbiihul Ghaafiliin)
5 berjamaah pada dasarnya adalah fitrah, karena
manusia tidak bisa hidup sendiri, tetapi berjamaah dalam beragama dalah menjadi
sesuatu yang sangat penting, karena dengan berjamaah maka kita bisa saling
mengingatkan
وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ
اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَةَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ
كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ
اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka
Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. {Ali Imran 103}
Dan hadits nabi SAW :
hendaklah kamu berjamaah kerana sesungguhnya serigala tidak
akan memakan kambing melainkan yang terpisah sendiri dari rombongan"
(Hadis Riwayat Abu Daud).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar