Selasa, 28 Mei 2013

kebahagiaan yang aneh

Setiap hari bertarung dengan waktu, berperang dengan masa.. setiap manusia berjuang untuk mencapai apa yang dianggapnya dapat memberi kebahagiaan dalam hidupnya. Seolah tidak pernah lelah, kemudian apakah dapat kebahagiaan itu? Ya kebahagiaan itu ada dimana-mana dalam bentuk apapun. anak-anak pun cukup berbahagia hanya dengan selembar kertas yang dilipat-lipat membentuk pesawat-pesawatan, mereka ceria dan penuh tawa, tapi berapa lama kebahagiaan yang bisa dinikmati oleh anak-anak itu? seorang petani berbahagia ketika panen sawah atau ladangnya memuaskan, para pedagan bahagia ketika dangannya laris dan punya untung besar dari dagangannya, nelayan bahagia ketika ikan hasil tangkapannya melimpah, orang-orang yang suka mancing dikolam pun bahagia ketika umpannya disambar ikan padahal perbuatan itu cenderung mubah bahkan mubadzir dll..tapi berapa lama kebahagiaan itu bertahan pada mereka? bahkan orang bermaksiatpun mereka bahagia dengan kemaksiatannya sehingga mereka mengulang-ulang perbuatan yang maksiat tersebut, berapa lama kebahagiaan yang bisa dirasakan oleh manusia di dunia ini, hingga harus diperjuangkan sedemikian rupa?, sampai mereka lupa ajal mereka semakin dekat...Tentu tidaklah salah manusia berusaha keras untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia, tapi tidak berarti terus mereka melupakan kewajiban untuk kebahagiaannya di akhirat, bukan juga menghalalkan segala cara untuk mencapainya, kabahagiaan di dunia ini hanya sebentar saja dan kadang-kadang kebahagiaan sebentar itu harus dibeli dengan usaha yang cukup lama dan sulit, kebahagiaan diakhirat itu abadi dan hanya butuh sedikit waktu kita untuk mengusahakannya, tapi kadang kita masih lalai saja dalam hal ini, bahkan merasa berat dan terbebani. "Aneh manusia bisa berbahagia berjam-jam hanya memegang kartu gapleh/bidak catur padahal perbuatan itu cenderung mubadzir, tapi merasa tersiksa ketika hanya satu setengah jam saja mengikuti pengajian, bahkan hanya 10 menit saja shalat manusia banyak yang tertekan hingga berani meninggalkannya" Na'udzubillah.

Minggu, 19 Mei 2013

menilai kepentingan

memaknai arti kemanusiaan dilihat dari sudut manusia, maka yang ada adalah kepentingan pribadi, karena pada dasarnya manusia lebih cenderung kepada kepentingan dirinya, sehingga setiap pemaknaan, maka selalu dengan kepentingan-kepentingan individu atau golongan. keseimbangan penilaian mungkin hanya bisa dilihat oleh orang diluar yang menentukan nilai itu. itupun tidak menjamin keobyektifan penilaian itu. kebenaran yang mutlak dari sebuah penialain tentu harus oleh yang tidak punya kepentingan kepada apa yang dinilainya, disitulah sebenarnya terletak keadilan dalam penentuan nilai atau sanksi, karena setiap manusia tentulah punya kepentingan, maka penilaian itu harus diserahkan kepada Alloh SWT. lepaskan segala kepentingan terima keputusnannya baik itu dianggap baik atau tidak baik, karena sesungguhnya Alloh SWT maha tau mana/siapa yang benar. dalam kondisi kholik dan makhluk semua itu sudah berjalan Alloh yang menentukan taqdir bagi seluruh makhluknya suka atau tidak suka keputusan Alloh tidak bisa disanggah/ditolak, tetapi dari segi syare'at masih banyak atu mungkin banyak sekali keputusan Alloh itu ditolak, tidak diindahkan bahkan dibantah, kenapa? mengapa ketika Alloh memerintahkan Shalat 5 waktu tapi masih banyak yang meninggalkan? mengapa????

Kaitan antara shalat dan qurban

  قُلْ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى للَّهِ رَبّ ٱلْعَـٰلَمِينَ " Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hi...