1 orang
tua
أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ
أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ فَقَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ قَالَ نَعَمْ
قَالَ فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا
Bahwasanya
Jahimah mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu dia berkata: “Wahai Rasulullah, saya hendak ikut
berperang, saya datang untuk bermusyawarah denganmu.” Beliau bersabda: “Apakah
kamu masih punya ibu?” Beliau menjawab: “Ya.” Beliau bersabda: “Tinggal-lah
bersamanya, sesungguhnya surga di bawah kedua kakinya (Hr Nasa'i)
Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ
فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa
sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu
Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits
ini hasan)
Dari Humaid, ia menyatakan, ketika ibunya Iyas bin
Mu’awiyah itu meninggal dunia, Iyas menangis. Ada yang bertanya padanya,
“Kenapa engkau menangis?” Ia menjawab,
كَانَ لِي بَابَانِ مَفْتُوْحَانِ إِلَى الجَنَّةِ
وَأُغْلِقَ أَحَدُهُمَا
Dahulu aku memiliki dua pintu yang terbuka menuju surga.
Namun sekarang salah satunya telah tertutup.” (Al-Birr li Ibnil Jauzi, hlm. 56.
Dinukil dari Kitab min Akhbar As-Salaf Ash-Shalih, hlm. 398)
2.
suami
أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ ؟ قَالَتْ : نَعَمْ قَال : انْظُرِي
أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
Rasulullah
SAW bertanya,"Apakah kamu punya suami? Wanita itu menjawab,"Ya".
Rasulullah SAW berkata,"Perhatikan dimana posisimu terhadap suami. Sebab
pada suami itu ada surgamu dan nerakamu. (HR. Ahmad)
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا
وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا .قِيل لَهَا :
ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Apabila seorang istri melaksanakan shalat lima waktu, puasa
Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka dikatakan kepadanya
: Masuklah ke dalam surga dari pintu yang mana saja. (HR. Ahmad)
3. Anak Shaleh
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ
الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ : يَا رَبِّ أَنىَّ
لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Sasungguhnya Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya
yang saleh di Surga.” Lalu ditanyakan “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa
terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”. (Hr Ahmad)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ
ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ
يَدْعُو لَهُ
“Jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
(HR. Muslim no. 1631)
4. Amal Shaleh
وَتِلْكَ
الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Itulah surga yang dikaruniakan untuk kalian,
disebabkan amal sholeh kalian dahulu di dunia” (QS. Az-Zukhruf : 72)
عَنۡ
عُبَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (مَنۡ شَهِدَ أَنۡ لَا
إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحۡدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبۡدُهُ
وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبۡدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، وَكَلِمَتُهُ أَلۡقَاهَا
إِلَى مَرۡيَمَ وَرُوحٌ مِنۡهُ، وَالۡجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، أَدۡخَلَهُ
اللهُ الۡجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الۡعَمَلِ)
قَالَ
الۡوَلِيدُ: حَدَّثَنِي ابۡنُ جَابِرٍ، عَنۡ عُمَيۡرٍ، عَنۡ جُنَادَةَ، وَزَادَ:
(مِنۡ أَبۡوَابِ الۡجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ أَيَّهَا شَاءَ)
dari ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Siapa saja yang bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya;
bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya; bahwa ‘Isa adalah hamba Allah,
rasul-Nya, kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam, dan roh dari-Nya;
surga itu benar; neraka itu benar; maka Allah akan masukkan ia ke surga sesuai
amal yang dahulu ia lakukan.”
Al-Walid berkata: Ibnu Jabir menceritakan kepadaku
dari ‘Umair, dari Junadah dan beliau menambahkan, “Dari delapan pintu surga
yang mana saja ia inginkan.” (HR Bukhary)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar