bahkan manusia disipati dengan dosa, karena manusia mempunyai potensi beramal shaleh, bukankah kesalahan itu bagi siapa saja yang berpotensi benar?
yang membedakan adalah bagaimana sikap kita ketika benar dan ketika salah,
إِنَّ المُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ
“Sesungguhnya orang yang beriman melihat dosa-dosanya seperti ketika duduk di bawah gunung, dia takut kalau gunung tersebut jatuh menimpanya. Adapun orang yang fajir melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat (terbang) di depan hidungnya.” (HR. Bukhari no. 6308)
orang baik akan sangat takut dan menyesal ketika berbuat kesalahan, dan orang jahat akan menyepelekan dosanya itu........bagaimana dengan kita dalam masalah ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar