Kamis, 21 April 2011

nafsu

nafsu itu seperti kucing diberi ikan ia ketagihan, padahal dikasih ikan asin juga ia mau.
ketika kita mengikuti hawanafsu menuruti saja kemauannya, maka ia akan menagih dan kecanduan, padahal kalau kita tahan atau kendalikan juga tidaklah kita akan tersiksa.
nafsu itu seperti angin, terasa hembusannya tapi tidak bisa terlihat bentuknya,
kita sadar akan adanya tapi tidak bisa menerangkan kongkritnya, hawa nafsu itu adalah energi untuk manusia dalam banyak hal, kadang menjadi tenaga untuk kebaikan kadang juga menjadi bom untuk kejahatan dan kemaksiatan.
nafsu itu ibarat pedang, bagi seseorang bisa dijadikan alat menegakan keadilan dan bagi yang lainnya malah dijadikan alat untuk menghancurkan.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:Orang kuat itu bukanlah orang yang jago berkelahi, tapi orang kuat itu adalah orang yang mampu mengendalikan hawanafsunya ketika marah.
Orang pintar itu adalah oran yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk bekal setelah matinya. Wallohu'alam

Islam tertuduh

Mari kita berpikir obyektif, dibalik kejadian yang menimpa bangsa ini akhir2 ini
terror dimana-mana dengan tujuan dan motivasi yang tidak jelas, pelaku2 nya pun tidak pernah jelas latar belakangnya, tetapi yang sangat jelas teropinikan adalah Islamnya, dengan istilah2 yang digunakan, semua mata seolah2 melirik Islam, tapi pertanyaannya apakah benar semua kejadian itu adalah karena Islam??
Atau sebenarnya bukan Islam?? kenapa tidak terpikir yang lain?
Tapi Islam adalah Islam, agama yang suci ini akan tetap suci walaupun banyak sekali kepentingan2 yang berusaha mengotorinya dengan cara2 yang sangat licik, ISlam akan tetap Indah dan Suci.
Sebenarnya siapa yang pertama kali membuat opini tentang terrorist itu Islam? kenapa? apa karena yang tertangkap dan tertuduh/tersangka itu orang-orang berjenggot dan bergamis sehingga semua kesimpulan mengarah kepada agama Alloh ini?
Entahlah......kenapa banyak sekali orang2 yang membenci Islam sehingga berusaha meruntuhkannya entahlah.... apa memang karena kebencian atau kebodohan?
LAngkah yang harus ditempuh oleh umat Islam saat ini adalah tetap berpegang teguh terhadap Islam, karena sebaik2 nya sesuatu pasti ada saja yang membencinya, sebaliknya seburuk-buruknya sesuatu masih juga ada yang mencintainya. Wallohu'alam

Selasa, 19 April 2011

ayam

Seekor induk ayam tampak sibuk dengan kelahiran tiga ekor anaknya yang baru saja menetas. Seperti komandan barisan, ia memimpin ketiga anaknya mencari makan di sekitar kandang. Kemana ia pergi dan bertingkah, seperti itu pula anak-anaknya mengikuti.

Suatu kali, induk ayam ini menginginkan hal lain bagi anak-anaknya. Ia ingin ketiga anaknya kelak menjadi ayam istimewa, bukan ayam kebanyakan. Ia ingin anaknya bisa belajar terbang seperti burung, berlari kencang seperti kuda, dan mahir berenang seperti ikan.

Sang induk ayam pun mengajak anak-anaknya mengunjungi burung bangau. “Hei bangau sahabatku! Bisakah kau ajari salah satu anakku bagaimana terbang?”

Walau agak keheranan, sang bangau menuruti permintaan induk ayam untuk mengajari seekor anak ayam terbang. Sang bangau mengajak anak ayam itu menaiki sebuah bukit. Dan setelah mengajari bagaimana mengepakkan sayap, sang bangau ‘mendorong’ sang anak ayam untuk lompat dari atas bukit. Ia berharap, sang anak ayam bisa terbang, sebagaimana ia diajari induknya ketika masih kecil.

Ternyata, bukan terbang yang bisa dilakukan sang anak ayam. Ia terjatuh dari atas bukit dan membentur sebuah batu cadas di dasarnya. Anak ayam itu pun mati.

Tanpa peduli dengan kematian itu, kini sang induk ayam mengajak dua anaknya mengunjungi kuda. “Hei kuda sahabatku, maukah kau mengajari salah satu anakku bagaimana berlari kencang?” ucap sang induk ayam sedikit agak memaksa.

Walau agak keheranan, sang kuda pun mengajak salah satu anak ayam ke tanah lapang. Setelah mengajari bagaimana menggerakkan kaki agar lebih cepat berlari, sang kuda mengikatkan sebuah tali yang menghubungkan antara ia dengan tubuh anak ayam. Dan, ia pun ‘memaksa’ anak ayam itu berlari kencang. Cara itulah yang ia dapatkan ketika ia diajari induknya ketika masih kecil.

Ternyata, bukan kecepatan berlari yang didapat si anak ayam malang itu. Justru, ia terseret dan tubuhnya tergesek bebatuan di sekitar tanah yang dilalui kuda. Sang anak ayam itu pun mati.

Kini, tinggal satu peluang yang dimiliki induk ayam. Ia dan anaknya yang tinggal satu pun pergi meninggalkan kuda untuk mengunjungi ikan. Sang induk ayam berharap, anaknya yang satu ini bisa belajar berenang seperti ikan.

“Hei ikan sahabatku, maukah kau mengajari anakku berenang?” teriak sang induk ayam ke ikan sahabatnya di tepian sebuah sungai.

Walau agak keheranan, sang ikan pun terpaksa mengajak anak ayam itu belajar berenang. Setelah mengajari bagaimana menggerakkan tubuh ketika dalam air, sang ikan ‘memaksa’ anak ayam menceburkan diri ke air sungai. Cara itulah yang pernah diajarkan kepada sang ikan ketika ia masih kecil.

Ternyata, bukan kemahiran berenang yang didapatkan anak ayam, justru, ia tak bisa nafas karena tersedak air yang terus masuk ke saluran nafas kecilnya. Anak ayam itu pun mati.

Kini, tinggal si induk ayam melamun dalam kesendirian. Ia masih terpaku dalam kebimbangan: anak-anaknya yang tidak bermutu, atau ia yang salah memperlakukan anak-anaknya.
**

Tidak banyak pemimpin yang mampu menimbang dengan adil antara keinginan dan obsesinya yang begitu tinggi dengan kemampuan yang dimiliki orang-orang yang dipimpinnya.

Alih-alih ingin meraih hal yang istimewa dari yang ia pimpin, justru orang-orang yang mengikutinya ‘berguguran’ tergilas obsesi para pemimpinnya. (sumber : www.eramuslim.com)

lifewithheart: eksistensi diri

lifewithheart: eksistensi diri

eksistensi diri

Ketika anda difoto bersama, baik itu dengan keluarga atau dengan teman-teman anda, kemudian foto itu dicetak dan jadi, setelah itu foto itu diperlihatkan kepada anda, siapakah orang yang pertama kali anda lihat didalam foto itu?....foto anda kan?.
Itu menunjukan eksistensi diri, kita sangat menghormati dan menghargai keberadaan kita, setiap manusia mempunya eksistensi dalam kehidupannya, dan itu sangat berharga bagi dirinya, sering juga disebut harga diri, pada dasarnya semua orang sama dalam hal itu.
Kadang juga itu disebut ego, dalam hal-hal tertentu ego itu sangat berlebihan sehingga kadang menimbulkan sifat egois, tidak perduli sama orang lain dan ingin menang sendiri.
bagaimanakah ketika kita menyadari akan hal itu tapi kita tidak bisa menghargai orang lain, padahal kita tau bahwa orang lain juga mempunyai eksistensi, rasa hormat dan harga diri? menghargai orang lain berarti menghargai diri kita sendiri, tidak ada manusia yang sempurna kesalahan yang orang lakukan, mungkin juga pernah kita lakukan, kebaikan orang lain mungkin tidak bisa kita lakukan, jaga harga diri pertahankan, tapi juga tetap harus menghargai eksistensi orang lain.

Minggu, 17 April 2011

duduk dan renungkan

cobalah anda duduk, duduk saja, lalu pikirkan apa yang terjadi pada anda
tanyakan beberapa masalah pada diri anda dan pikirkan oleh anda sendiri
pikirkan apa ada yang salah sama anda, apakah jalan hidup anda sudah benar
apa yang harus anda lakukan?
duduk tenangkan diri dan renungkanlah, lupakan semua
hanya ingat satu saja Alloh, ya Alloh Tuhan semesta alam
apa yang anda lakukan untuk-Nya???

aku dan hari ini

Ini bukan cerita pribadi dalam menjalani kehidupan hari ini.
tiap orang dalam kehidupannya pasti akan melalui hari-hari,dan hari itu adalah hari ini
pada hari ini ada yang berbahagia, bersedih, kecewa dan puas. ada yang baru jadian, ada yng putus cinta, ada yang diterima kerja adapula yang dipecat dari tempat kerjanya pada hari ini pula ada yang menikah ada yang melahirkan bahkan ada pula yang meninggal dunia, pada hari ini ada orang yang merasa sempurna ada pula yang merasa sial dan serba salah, semua adalah perjalanan dalam satu hari, kadang satu hari itu bisa menjadi penentu bagi hari-hari yang lainnya, apa yang terjadi pada diri anda hari ini?
hari mana yang anda pilih untuk menikah dan hari mana waktu anda pergi meninggalkan dunia ini??? hari ini mungkin jadi hari terakhir untuk sebagian orang di dunianya bagaimana dengan anda?

Rabu, 13 April 2011

harapan setelah penyesalan?

tanpa suara aku bernyanyi

hanya terdengar sepi dan sunyi

tanpa dendangan musik aku menari

hanya tergambar gerakan hati

air mata tercucur lembut mengalir

membasahi hati yang terluka

kepedihan, keperihan berbaur dan menyatu

tak terelakan lagi diri memang sendiri

jeritan kearah langit

dibalas hujan deras menerpa

keluhan mimpi kearah pagi

terang menyinari mata hati

andai aku sadari sesungguhnya selalu ada hujan

disaat kering kerontang, disaat kemarau meradang

selalu ada harapan, walau terasa sangat enggan

selalu ada kenyataan tuk mengganti kenyataan lain

andai aku bersuara mungkin ada yang tertarik mendengar

andai aku bergerak, setidaknya ada bekas tersisa

pertandingan belum mulai mengapa aku harus sudah kalah

Selasa, 12 April 2011

binkai hidup

alangkah indahnya kehidupan ketika semua berjalan sesuai aturan yang benar, mengawali dan mengakhirinya dengan keberhasilan yang benar,dan alangkah rusaknya kehidupan apabila semua terjadi karena hawa nafsu dan keinginan manusia yang terlepas dari aturan itu, kadang memang penat dan jenuh dengan aturan-aturan itu, tapi jika kita tetap berpegang dengan aturan-aturan itu lama-kelamaan kepenatan itu berubah menjadi keindahan yang mengikat. tidak ada kemerdekaan atau kebebasan yang mutlak, manusia aka selalu terikat oleh 2 hal, kebenaran dan ketidak benaran, ketika kita melepaskan diri dari aturan-aturan yang benar, maka itu artinya kita memenjarakan diri dengan aturan-aturan yang tidak benar, karena aturan-aturan itu adalah bingkai kehidupan, keluar dari bingkai yang satu, maka masuk ke bingkai yang lainnya, siapa yang bebas dan siapa yang terpenjara? pada dasarnya adalah bagaimana kita mensikapinya dan dari sisi mana kita menanggapinya, yang membedakan dari keduanya adalah, apa yang akan kita capai nanti dalam kehidupan yang sesungguhnya di Akhirat, dengan bingkai mana kita akan selamat.?

pejuang sejati

Nabi Adam AS, ketika beliau di Surga, segala kebutuhannya dipenuhi Alloh dengan mudah tanpa harus berusaha keras, tetapi ketika diturunkan kedunia beliau harus bercocok tanam demi memenuhi kebutuhan hidupnya,kenapa? karena inilah dunia, tempat berbuat sesuatu, melakukan sesuatu, untuk sesuatu..
kita adalah bagian dari dunia itu dimana kita pun sama harus berbuat sesuatu. dunia adalah medan perang dengan segala kondisi dan dinamikanya, petarung dan pejuang berkumpul untuk memenuhi tugas dan kewajibannya membela agama, bangsa, keluarga, bahkan membela diri sendiri. Tawakal adalah kunci kemenangannya, setiap individu bertugas masing-masing, bertanggung jawab masing-masing. Alangkah memalukannya seorang wanita mengorbankan kehormatan dan harga dirinya dengan alasan ekonomi dan kemiskinan, dia serahkan dirinya kepada uang, jadi pelacur yang sangat hina, apakah itu satu-satunya jalan keluar? kemanakah akal dan kemampuan kemanusiaannya hingga harus melakukan itu? para penjahat yang mencuri, merampas dan merampok bahkan korupsi, dengan alasan apa hingga harus melakukan itu?.
Para pemalas yang hanya berpangku tangan mengutuk takdir dan menyalahkan orang lain atas nasibnya, hingga menutup diri untuk melakukan kerja keras untuk hidupnya, kemudian untuk apa ia diberi fisik dan akal yang sempurna? untuk apa?
Pejuang yang sejati itu sedang berjibaku dengan keringatnya bersuara lirih dengan penuh kehormatan, walaupun ia hanya seorang kuli panggul atau pekerja bangunan, atau hanya sekedar pengais sampah. do'a nya setinggi langit walau sering sekali ia mendapatkan penghinaan dan penghianatan dari hal-hal dan orang-orang yang ia banggakan.
pejuang sejati adalah orang-orang yang bersyukur dan bekerja keras untuk hidupnya di dunia, dan orang-orang yang tunduk khusu menghadap rabbnya untuk hidupnya diakhirat.wallohu 'alam

Kamis, 07 April 2011

Adakah kenikmatan dalam berbuat baik?

"kenapa orang-orang lebih senang berbuat maksiat/dosa"? apakah semata-mata karena hawa nafsu? atau karena banyak sekali kenikmatan dalam berdosa itu? kenapa kebanyakan orang malas berbuat baik? kenapa malas sekali mendirikan shalat, kenapa malas sekali datang ke mesjid, sehingga kita lihat tiap-tiap waktu shalat di mesjid itu hanya ada beberapa jama'ah saja? apakah memang kurang kenikmatannya melakukan ibadah itu?
kalau didalam dosa ada kenikmatan, apalagi dalam melakukan kebaikan
kenapa kita mengambil resiko?????
memang sulit sekali kita merasakan kenikmatan ketika melakukan kebaikan, sehingga sedikit sekali orang yang antusias melakukan kebaikan itu, tetapi sekali kenikmatan itu kita dapat, sungguh kita akan benar-benar merasakan kenikmatan yang haiqiqi..cobalah, insya Alloh, sealu ada jalan untuk berbuat baik

jagalah hati

sekarang jarang sekali kita dengar syair lagu yang berjudul jagalah hati,kenapa?...jawabannya tentu banyak mungkin diantaranya karena sang pelantun dan pencifta lagu tersebut sudah tidak diminati oleh orang-orang mungkin pamornya sudah redup, tentu sebabnya banyak juga.wallohu'alam.
Tapi menjaga hati tentulah masih tetap harus dilakukan bukan karena lagu atau syair puisi, tapi karena memang harus. kenapa? Nabi SAW pernah bersabda: " dalam jasad itu ada segumpal darah yang apabila segumpal darah itu sehat, maka sehatlah seluruh tubuhnya, tapi apabila sakit, maka sakitlah seluruh tubuhnya. ingat itulah hati"
dari apa hati itu harus dijaga? banyak hal-hal yanh masuk kedalam hati kita melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan yang kemudian merubah atau mempengaruhi hati itu, setelah itu kita akan bersikap dan berbuat sesuai dengan apa yang diisyaratkan oleh hati, apabila baik, maka baik pulalah sikap dan perbuatan kita, tapi apabila buruk, maka buruk pulalah sikap dan perbuatan kita, setelah itu kita akan menanggung akibatnya.
oleh karena itu keorisinilan hati itu harus tetap dijaga dilindungi dengan sungguh-sungguh dari apa-apa yang akan merusak hati. tentu harus ada filter untuk itu, filter yang paling kuat adalah iman, iman kepada Alloh SWT

Kaitan antara shalat dan qurban

  قُلْ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى للَّهِ رَبّ ٱلْعَـٰلَمِينَ " Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hi...